PNM Pecahkan Rekor Dunia dengan 13 Juta Nasabah Perempuan, Danai Pemberdayaan Lewat Orange Bond Rp16 Triliun

Jatimhub– PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat dua capaian historis di kancah global dan domestik. Melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), PNM kini melayani lebih dari 13 juta nasabah perempuan prasejahtera, resmi menjadi lembaga pembiayaan perempuan terbesar di dunia, melampaui rekor Grameen Bank di Bangladesh.

Capaian ini didukung oleh terobosan finansial kelas dunia: sukses menerbitkan Orange Bond senilai Rp16 triliun dan Orange Sukuk pertama di dunia pada Juni 2025. Instrumen keuangan berkelanjutan ini membuktikan PNM mampu menarik modal global untuk pemberdayaan ultra mikro di Indonesia.

Sejak 1999, PNM konsisten menyasar segmen ultra mikro yang dikenal berisiko tinggi. Strategi ini terbukti efektif dan berdampak sosial besar. Total penyaluran dana PNM Mekaar melonjak drastis, dari Rp4,2 triliun pada 2017 menjadi Rp68,2 triliun pada 2024. Hingga Agustus 2025, total penyaluran telah mencapai Rp43,3 triliun.

Respons pasar modal internasional terhadap Orange Bond juga sangat positif. Seluruh emisi terserap penuh (oversubscribe) hanya dalam delapan hari masa penawaran, dengan kupon yang kompetitif: 6,25% (1 tahun), 6,65% (3 tahun), dan 6,85% (5 tahun).

Baca Juga:

Hari Batik Nasional 2025, Khofifah: Batik Itu Warisan Bangsa

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyebut penerbitan ini sebagai simbol transformasi pembiayaan sosial.

“Saya istilahkan mempertemukan Wall Street dengan Backstreet. Modal global bisa langsung menyentuh perempuan miskin di pelosok desa,” kata Arief.

Dana dari Orange Bond sepenuhnya didedikasikan untuk memperkuat program Mekaar yang telah menjangkau 13,3 juta perempuan di 36 provinsi. Program Mekaar tidak hanya menyalurkan pembiayaan tanpa agunan, tetapi juga memberikan pendampingan usaha, pelatihan, dan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) untuk kemandirian nasabah.

Baca Juga:

Disbun Jatim: Kolaborasi Kunci Kesejahteraan Petani Tembakau

Komitmen PNM dalam instrumen keuangan ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Untuk mengantisipasi minat investor yang tinggi, PNM berencana menerbitkan tahap kedua Orange Bond senilai Rp1,02 triliun pada akhir 2025.

Inovasi PNM, mulai dari digitalisasi melalui aplikasi SenyuM Mobile hingga pengakuan global di forum PBB, mengantarkan PNM meraih penghargaan “Best Ultra Micro Finance for Empowering Women in Business” dari CNBC Indonesia, memvalidasi peran PNM sebagai penghubung pasar modal global dengan warung-warung kecil di desa.

Baca Juga:

Pasar Murah di Bawean Bikin Kecewa, Harga Sembako Sama dengan Pasar Lokal